Pada kesempatan kali ini saya membagikan beberapa hal tentang Kingdom Animalia, bagi yang belum membaca halaman sebelumnya silahkan di baca terlebih dahulu supaya ilmunya semakin luas dan paham dengan materi klasifikasi makhluk hidup kelas 10. Semoga bermanfaat 👍
2. Kingdom Animalia
Kingdom Animalia adalah klasifikasi taksonomi yang tidak memiliki sel dinding, dan sel kloroplas sehingga mereka bergantung pada organisme lain untuk makanannya. Hewan dibedakan menjadi 2 yaitu Avertebrata (Tidak memiliki ruas tulang belakang) dan Vertebrata (memiliki ruas tulang belakang).
Berikut beberapa filum (cabang) Avertebrata :
1. Porifera (hewan berpori-pori)
Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, dan digunakan sebagai bahan pembuat spons.
Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai 2 bentuk tubuh, yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung yang melayang-layang di air.
Contoh : Aurelia aurita (Ubur-ubur), dan Stichodactyla gigantae (anemon laut)
Ubur-ubur (Polip) |
Anemon laut (Medusa) |
3. Platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelminthes tidak mempunyai rongga tubuh dan anus, hanya memiliki satu lubang, yaitu mulut untuk memasukkan makanan dan mengeluarkan sisa makanan. Cacing pipih terbagi menjadi 3 kelas, yaitu :
1. Turbellaria (Cacing berambut getar), contoh : Planaria, Cacing ini memiliki sifat karnivor dan dapat ditemukan di perairan, genangan air, kolam, atau sungai.
2. Trematoda (Cacing isap) jenis cacing ini hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia, seperti Fasciola hepatica (cacing hati).
3. Cestoda (cacing pita) merupakan filum (cabang) cacing pipih parasit, seperti T.saginata (cacing pita sapi), T.solium (cacing pita babi).
4. Nemathelminthes (cacing gilig)
Cacing ini memiliki tubuh yang bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan cara kawin. Cacing ini ada yang hidup bebas dan ada pula yang menjadi parasit, cacing yang hidup bebas biasanya berada di tanah becek dan dasar perairan sedangkan cacing yang menjadi parasit akan hidup di tubuh inangnya dan memperoleh makanan dengan menyerap nutrisi dan darah dari inangnya (hampir semua makhluk hidup bisa menjadi inang cacing ini)
Contoh : Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), dan Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
5. Annelida (cacing gelang)
Annelida memiliki tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan, cacing ini biasanya ditemukan di lingkungan basah seperti air tawar dan air laut.
Contoh : cacing wawo, palolo, lintah dan pacet.
6. Arthtropoda (hewan berbuku-buku)
Arthropoda dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Matanya terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam di sebut mata faset. Arthropoda meliputi 4 kelas, yaitu insecta (serangga), Crustacea (udang-udangan), Arachnodea (laba-laba), dan Myriapoda (lipan).
7. Mollusca (hewan lunak)
Mollusca memiliki tubuh yang mengandung banyak lendir dan terbungkus oleh mantel dan cangkang dari zat kapur. Hewan ini dibedakan menjadi 5 kelas, yaitu :
1. Amphineuram hidup melekat di dasar perairan laut, jenis kelamin terpisah, dan memiliki banyak insang. Contoh : Chiton sp.
2. Cephalopoda, bergerak dengan kaki yang ada di kepala, contoh : Octopus sp. (cumi-cumi), Loligo pealeii (gurita), dan Sepia (ikan sotong).
3. Gastropoda, bergerak dengan kaki perut dan bersifat hermafrodit. Contoh : Achatina fulica (bekicot).
4. Scaphopoda, bentuk cangkangnya seperti gigi (dentis). Contoh : Dentalium vulgare.
5. Bivalvia, memiliki kaki pipih dan dua belahan cangkang. Contoh : Tridacna gigas (kimia) dan Pinctada mertensi (tiram mutiara).
8. Echinodermata (hewan berkulit duri)
Echinodermata memiliki tubuh yang diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur, memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk melekat di dasar air. Echinodermata memiliki sistem saraf yang menyebar ke seluruh tubuh, bahkan pernapasannya menggunakan insang yang tersebar di seluruh tubuhnya. Echinodermata memiliki daya regenerasi, yaitu kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian yang terputus. Echinodermata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu Asteroidea (bintang ular laut), Echinoidea (landak laut), Crinodea (lili laut), Ophiuroidea (bintang ular laut), dan Holothuroidea (teripang).
Previous page < 1 2 3 4 5> Next page
SEMOGA BERMANFAAT 👍
Post a Comment